1. Berbakti kepada Kedua Orangtua
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
حَمْدًا
وَ شُكْرًا لِلّهِ , صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ ,
أَمَّا بَعْد.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, sebagai seorang
Muslim kita wajib berbakti kepada ibu-bapak sebagaimana difirmankan Allah dalam
Al-Qur’an surat
An-Nisa’ ayat 36:
Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa
menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua
kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu
menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.
Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung
kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula
saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita.
Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa
mulia jasa kedua orangtua kita!
Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya
kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku,
wahai Nabi?”
“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali
bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang
sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban
yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”
Karena itulah, barangsiapa yang durhaka
kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka
balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan
kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah, sebagai generasi shalih dan
shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa
untuk mereka:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ
لِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua
orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala
aku masih kecil.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikian yang
dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Billahit-taufiq
wal hidayah..
واَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
2. Keutamaan Bulan Ramadhan
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
حَمْدًا
وَ شُكْرًا لِلّهِ , صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ , أَمَّا
بَعْد.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, hari ini kita
sudah mendekati penghujung Sya’ban. Itu artinya, bulan Ramadhan akan segera
tiba. Tentu kita senang menyambutnya, karena Ramadhan adalah bulan yang selalu
dinanti-nantikan oleh umat Muslim sedunia.
Berbicara tentang Ramadhan, Allah SWT telah berfirman
dalam surat
Al-Baqarah ayat 183:
Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu, agar kamu bertakwa.”
Ayat di atas menegaskan kepada kita bahwa puasa Ramadhan
wajib hukumnya. Barangsiapa tidak mau berpuasa, maka Allah akan membalasnya
dengan siksa dan neraka.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, tahukah Anda
bahwa Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Ramadhan adalah bulan
dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Puasa Ramadhan dapat
menghapus dosa yang telah lalu. Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan
lainnya. Karena itulah, pada bulan Ramadhan nanti, marilah kita berpuasa dan
memperbanyak amal ibadah kepada Allah Ta’ala.
Saudara-saudaraku yang dikasihi Allah, kita harus tahu
bahwa berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan haus. Tetapi yang lebih
penting adalah menahan diri dari godaan hawa nafsu. Katanya puasa, e… setiap
hari sukanya marah-marah! Katanya puasa, e… malah nyolong ayam tetangga! Ini
nih yang bahaya, sebab Nabi telah bersabda, “Betapa banyak orang berpuasa,
tetapi tidak ada yang diperolehnya kecuali hanya lapar dan dahaga.”
Sayang sekali kalau puasa kita sia-sia, tidak mendapatkan
pahala tetapi hanya lapar dan haus yang kita rasa. Untuk itu, marilah kita
luruskan niat berpuasa semata-mata karena Allah Ta’ala, dengan menjauhi
segala larangan-Nya dan memperbanyak amal ibadah kepada-Nya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ
أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى
“Saya
berniat berpuasa esok hari untuk menunaikan puasa Ramadhan tahun ini karena
Allah Ta’ala.”
Demikian yang dapat saya sampaikan. Meski singkat,
semoga bermanfaat. Pak Haji beli durian, mohon maaf bila ada kesalahan. Billahit-taufiq
wal hidayah..
واَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
3. ADAB KEPADA IBU BAPAK
اَلْحَمْدُ لِله,
وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ, لَا حَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ,
اَمَّابَعْدَه.
Saudaraku ... Sudahkah kita berbakti kepada orang tua
dengan benar.....? Mungkin kalau kita yang menjawab, kita telah berbakti. Eh.
Ternyata masih amat jauh dari yang dikatakan berbakti.
Ibu bapak adalah orang yang telah merawat kita, mulai
ketika masih di dalam kandungan sampai sekarang. Betul apa betul..! Untuk itu
sudah sepantasnyalah kita berbakti kepada mereka. Alloh telah memerintahkan
dalam (QS. Al ‘Ankabut ayat: 8)
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا > اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِبِسْمِ
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya.”
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya.”
Adab
kepada orang tua diantaranya yang pertama yaitu: mendahulukan orang tua
dari diri kita. Ada
kisah di dalam al-qur’an. Ada
tiga orang terjebak di dalam gua. Ketika dia di dalam gua tiba-tiba pintu gua
ambruk, bruk. Mulut gua pun tertutup rapat. Salah satu dari ketiga orang tadi
bertawassul . “Ya Alloh, saya telah berbuat baik kepada Ibu bapakku, setiap
hari saya memberikan susu untuk ibu bapakku. Ya Alloh, tolonglah kami dari
bencana ini” akhirnya ketiga orang tadi dapat terselamatkan dan keluar dari
gua. Itulah salah satu fadilah berbuat baik kepada orang tua.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى. سَيِّدِنَا
مُحَمَّدِ وَاَلِهِ (-) عَدَدمًا فِى عِلْمِ اللهِ صَلَةً. دَئِمَةً بِدَوَمِ
مُلْكِ اللهِ
لِلْاَبِ وَالْاُمِ حُقُوْقٌ
وَجِبُ. اَنْتَ مِنَ الْاَنَ بِهَا مُطَلَبُ (-) اِنَّا دَيَاكَ فَسْرِعُ مُلَبِّيًا. وَاَقْبِلُ
خَاطَبَاكَ مُصْغِيًا
Yang kedua, jangan mencela dan yang menyebabkan
orang tua tercela. Apa sih yang menyebabkan orang tua tercela ! Misalnya ada
anak sebut saja Dumpret namanya. Ketika orang-orang sedang sholat di dalam
masjid, Dumpret pura-pura ikut sholat, pas dibelakang imam. Perasaan imam pun
sudah was-was,”jangan-jangan si Dumpret mau jail lagi nih”. Allohu
akbar. Pada saat imam ruku’, Dumpret berjalan ke depan dan naik dilehernya
imam. Sang imam pun bingung, mau bangkit nanti Dumpret jatuh dan nangis, mau
sujud terus tajut dikira mainan kuda-kudaan. Yang lebih parah lagi Dumpret kencing
lagi. Na’udubillahimin...dalik. kalau seperti ini kejadiannya coba siapa yang
malu..? siapa yang malu..? pasti orang ...tuanya.
Untuk
itu saya mengajak ayo kita mulyakan orang tua ! siap untuk membahagiakan orang
tua ..? hidup ibu....! hidup bapak..! aku punya pantun, begini
Kalau
teman kepingin makan tomat
Bacalah
bismilah terlebih dahulu
Kalau
ingin dunia akhirat selamat
Berbaktilah
kepada ibu bapak dulu
Sekian dulu dari saya. Mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan saya. Fastabiqul khoirot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar