Kamis, 26 April 2012
Selasa, 17 April 2012
Peresmian Gedung MIS BKM NURUL IMAN Desa Durian Kec.Pantai Labu.
Selamat Datang...
Bapak Wakil Bupati Deli Serdang
( H. ZAINUDDIN MARS )
Acara Peresmian Gedung MIS BKM Nurul Iman
Desa Durian Kecamatan Pantai Labu
Disambut Dengan Lantunan MARHABAN oleh Siswi - Siswi MIS BKM NURUL IMAN.
Sekapur Sirih Beserta Pinang
Dimakan di waktu Petang
Terima kasih dan Selamat Datang
Bapak Wakil Bupati Deli Serdang.
Kemudian di Sambut dengan TARI PERSEMBAHAN oleh siswi - siswi MIS BKM NURUL IMAN yang lain nya, dan sudah dipersiapkan untuk menyambut Bapak Wakil Bupati Deli Serdang Bapak H. Zainuddin Mars.
Nah.....ini dia..
Kemudian Bapak Wakil Bupati Deli Serdang Disambut dengan acara Tepung Tawar oleh Imam Mesjid Nurul Iman dan Masyarakat.
Kalau yang ini....
Bapak Wakil Bupati Deli Serdang sedang membuka " TABIR" sebagai tanda Peresmian Gedung MIS BKM NURUL IMAN
Selamat YO...
Seusai Peresmian Gedung, Fhoto Bareng Deh....
Sebelum kembali pulang, dan melanjutkan tugas Bapak Wakil Bupati Deli Serdang, menyempatkan diri berbincang - bincang dengan Guru - Guru MIS BKM NURUL IMAN dan Siswa - Siwa.
Terima Kasih ...Bapak Wakil Bupati Deli Serdang
ada Pantun lagi nih Pak...hehehe
Hendak Keladang, keladanglah Puan.
Injak - injak Batang Jerami.
Hendak pulang, pulang lah Tuan.
Ingat - ingat kami Disini.
Senin, 16 April 2012
Sabtu, 14 April 2012
Apa Pendidikan Karakter Itu ?
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa
Depdiknas adalah “bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti,
perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun
berkarakter adalah berkepribadian,
berperilaku, bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Menurut Tadkiroatun
Musfiroh (UNY, 2008), karakter mengacu kepada serangkaian sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), dan keterampilan (skills).
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau
menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam
bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur,
kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter
jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral
disebut dengan berkarakter mulia.
Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis,
kritis, analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat,
bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban,
pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati,
malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun,
ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin,
antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis,
hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian
diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis), sportif, tabah,
terbuka, tertib. Individu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak
sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah
realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional,
sosial, etika, dan perilaku).
Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha melakukan hal-hal yang terbaik
terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan, bangsa dan negara
serta dunia internasional pada umumnya dengan mengoptimalkan potensi
(pengetahuan) dirinya dan disertai dengan kesadaran, emosi dan motivasinya (perasaannya).
Pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi
komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pendidikan karakter dapat dimaknai
sebagai “the deliberate use of all dimensions of school life to foster optimal character development”.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (pemangku
pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu
sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,
penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga sekolah/lingkungan.
Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai sebagai suatu perilaku
warga sekolah yang dalam menyelenggarakan pendidikan harus berkarakter.
Menurut David Elkind & Freddy Sweet Ph.D. (2004), pendidikan karakter dimaknai sebagai berikut: “character
education is the deliberate effort to help people understand, care
about, and act upon core ethical values. When we think about the kind of
character we want for our children, it is clear that we want them to be
able to judge what is right, care deeply about what is right, and then
do what they believe to be right, even in the face of pressure from
without and temptation from within”.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendidikan
karakter adalah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu
mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak
peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru,
cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru
bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
Menurut T. Ramli (2003), pendidikan
karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral
dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya
menjadi manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang
baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat yang baik,
dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara
umum adalah nilai-nilai sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh
budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari
pendidikan karakter dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah
pedidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber
dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian
generasi muda.
Pendidikan karakter berpijak dari
karakter dasar manusia, yang bersumber dari nilai moral universal
(bersifat absolut) yang bersumber dari agama yang juga disebut sebagai the golden rule.
Pendidikan karakter dapat memiliki tujuan yang pasti, apabila berpijak
dari nilai-nilai karakter dasar tersebut. Menurut para ahli psikolog,
beberapa nilai karakter dasar tersebut adalah: cinta kepada Allah dan
ciptaann-Nya (alam dengan isinya), tanggung jawab, jujur, hormat dan
santun, kasih sayang, peduli, dan kerjasama, percaya diri, kreatif,
kerja keras, dan pantang menyerah, keadilan dan kepemimpinan; baik dan
rendah hati, toleransi, cinta damai, dan cinta persatuan. Pendapat lain
mengatakan bahwa karakter dasar manusia terdiri dari: dapat dipercaya,
rasa hormat dan perhatian, peduli, jujur, tanggung jawab;
kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, disiplin, visioner, adil, dan
punya integritas. Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah harus
berpijak kepada nilai-nilai karakter dasar, yang selanjutnya
dikembangkan menjadi nilai-nilai yang lebih banyak atau lebih tinggi
(yang bersifat tidak absolut atau bersifat relatif) sesuai dengan
kebutuhan, kondisi, dan lingkungan sekolah itu sendiri.
Dewasa ini banyak pihak menuntut
peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada
lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena
sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam
masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi
moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut
telah sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu,
lembaga pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda
diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan kepribadian
peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas pendidikan karakter.
Para pakar pendidikan pada umumnya
sependapat tentang pentingnya upaya peningkatan pendidikan karakter pada
jalur pendidikan formal. Namun demikian, ada perbedaan-perbedaan
pendapat di antara mereka tentang pendekatan dan modus pendidikannya.
Berhubungan dengan pendekatan, sebagian pakar menyarankan penggunaan
pendekatan-pendekatan pendidikan moral yang dikembangkan di
negara-negara barat, seperti: pendekatan perkembangan moral kognitif,
pendekatan analisis nilai, dan pendekatan klarifikasi nilai. Sebagian
yang lain menyarankan penggunaan pendekatan tradisional, yakni melalui
penanaman nilai-nilai sosial tertentu dalam diri peserta didik.
Berdasarkan grand design yang
dikembangkan Kemendiknas (2010), secara psikologis dan sosial kultural
pembentukan karakter dalam diri individu merupakan fungsi dari seluruh
potensi individu manusia (kognitif, afektif, konatif, dan psikomotorik)
dalam konteks interaksi sosial kultural (dalam keluarga, sekolah, dan
masyarakat) dan berlangsung sepanjang hayat. Konfigurasi karakter dalam
konteks totalitas proses psikologis dan sosial-kultural tersebut dapat
dikelompokkan dalam: Olah Hati (Spiritual and emotional development) , Olah Pikir (intellectual development), Olah Raga dan Kinestetik (Physical and kinestetic development), dan Olah Rasa dan Karsa (Affective and Creativity development) yang secara diagramatik dapat digambarkan sebagai berikut.
Para pakar telah mengemukakan berbagai
teori tentang pendidikan moral. Menurut Hersh, et. al. (1980), di
antara berbagai teori yang berkembang, ada enam teori yang banyak
digunakan; yaitu: pendekatan pengembangan rasional, pendekatan
pertimbangan, pendekatan klarifikasi nilai, pendekatan pengembangan
moral kognitif, dan pendekatan perilaku sosial. Berbeda dengan
klasifikasi tersebut, Elias (1989) mengklasifikasikan berbagai teori
yang berkembang menjadi tiga, yakni: pendekatan kognitif, pendekatan
afektif, dan pendekatan perilaku. Klasifikasi didasarkan pada tiga
unsur moralitas, yang biasa menjadi tumpuan kajian psikologi, yakni:
perilaku, kognisi, dan afeksi.
Berdasarkan pembahasan di atas dapat
ditegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang
dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta
didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan
perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat.
=============
AKHMAD SUDRAJAT.
Sumber diambil dari:
Kemendiknas. 2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama . Jakarta
Contoh Surat Aktif Melaksanakan Tugas
SURAT KETERANGAN
Nomor : …………./ MI
/ DD / IX / 2011.
Yang
bertanda tangan dibawah ini Kepala Madrasah Ibtidaiyah Swasta ( MIS ) BKM Nurul
Iman Desa Durian Kecamatan Pantai Labu.
Dengan
ini menerangkan bahwa :
Nama :
NILAWATI.
N U P T K :
4246766668300023.
Tempat / Tanggal Lahir : Durian, 14 September 1988.
Jabatan :
Guru Kelas.
Tempat Tugas :
MIS BKM Nurul Iman.
Alamat Tugas :
Dusun VA
Desa Durian Kec. Pantai Labu.
Adalah
benar nama tersebut merupakan Guru Tetap di MIS BKM Nurul Iman Desa Durian kecamatan
Pantai Labu dan Aktif melaksanakan tugas terhitung mulai tanggal 10 Juli
2007 sampai sekarang.
Demikian
surat
keterangan ini disampaikan, agar dapat dipergunakan seperlunya.
Desa
Durian, 09 Juli 2011.
Kepala Madrasah,
AWALUDDIN.
SPd.I
NIP : 19750620 200501 10 11.
NASKAH PILDACIL SISWA MIS BKM NURUL IMAN
1. Berbakti kepada Kedua Orangtua
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
حَمْدًا
وَ شُكْرًا لِلّهِ , صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ ,
أَمَّا بَعْد.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, sebagai seorang
Muslim kita wajib berbakti kepada ibu-bapak sebagaimana difirmankan Allah dalam
Al-Qur’an surat
An-Nisa’ ayat 36:
Yang artinya: Sembahlah Allah dan janganlah kamu
mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orangtua
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah,
Ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa
menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, dan berbuat baik kepada kedua orangtua
kita. Cobalah kita hitung jasa kedua orangtua kita, tentu tidak akan mampu
menghitungnya, karena jasa mereka sangat besar tiada terkira.
Saat hamil, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung
kita, sementara bapak bekerja siang dan malam untuk kelahiran kita. Begitu pula
saat lahir, mereka pun mencurahkan segala perhatian dan kasih sayang kepada kita.
Bahkan sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira. Subhanallah, betapa
mulia jasa kedua orangtua kita!
Suatu hari, ada seorang sahabat bertanya
kepada Nabi SAW, “Siapakah yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku,
wahai Nabi?”
“Ibumu,” jawab Nabi singkat.
”Lalu siapa lagi?” sahabat kembali
bertanya.
“Ibumu,” Nabi tetap memberi jawaban yang
sama.
“Lalu siapa?” sahabat itu terus bertanya.
“Ibumu,” lagi-lagi Nabi memberi jawaban
yang sama hingga tiga kali.
“Lalu siapa, wahai Nabi?”
“Ayahmu.”
Karena itulah, barangsiapa yang durhaka
kepada kedua orangtua, niscaya Allah akan menurunkan siksa dan neraka
balasannya. Panasnya, duuuuh…. Minta ampun! Pokoknya puanas banget, ratusan
kali lipat panasnya dari api di bumi ini. Nah, sebagai generasi shalih dan
shalihah, marilah kita berbakti kepada kedua orangtua dan senantiasa berdoa
untuk mereka:
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ وَ
لِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا
Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua
orangtuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku di kala
aku masih kecil.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikian yang
dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Billahit-taufiq
wal hidayah..
واَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
2. Keutamaan Bulan Ramadhan
اَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
حَمْدًا
وَ شُكْرًا لِلّهِ , صَلاَةً وَ سَلاَمًا دَائِمَيْنِ عَلَى رَسُوْلِ اللّهِ , أَمَّا
بَعْد.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, hari ini kita
sudah mendekati penghujung Sya’ban. Itu artinya, bulan Ramadhan akan segera
tiba. Tentu kita senang menyambutnya, karena Ramadhan adalah bulan yang selalu
dinanti-nantikan oleh umat Muslim sedunia.
Berbicara tentang Ramadhan, Allah SWT telah berfirman
dalam surat
Al-Baqarah ayat 183:
Yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu, agar kamu bertakwa.”
Ayat di atas menegaskan kepada kita bahwa puasa Ramadhan
wajib hukumnya. Barangsiapa tidak mau berpuasa, maka Allah akan membalasnya
dengan siksa dan neraka.
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, tahukah Anda
bahwa Ramadhan memiliki keutamaan yang luar biasa. Ramadhan adalah bulan
dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Puasa Ramadhan dapat
menghapus dosa yang telah lalu. Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan
lainnya. Karena itulah, pada bulan Ramadhan nanti, marilah kita berpuasa dan
memperbanyak amal ibadah kepada Allah Ta’ala.
Saudara-saudaraku yang dikasihi Allah, kita harus tahu
bahwa berpuasa itu bukan hanya menahan lapar dan haus. Tetapi yang lebih
penting adalah menahan diri dari godaan hawa nafsu. Katanya puasa, e… setiap
hari sukanya marah-marah! Katanya puasa, e… malah nyolong ayam tetangga! Ini
nih yang bahaya, sebab Nabi telah bersabda, “Betapa banyak orang berpuasa,
tetapi tidak ada yang diperolehnya kecuali hanya lapar dan dahaga.”
Sayang sekali kalau puasa kita sia-sia, tidak mendapatkan
pahala tetapi hanya lapar dan haus yang kita rasa. Untuk itu, marilah kita
luruskan niat berpuasa semata-mata karena Allah Ta’ala, dengan menjauhi
segala larangan-Nya dan memperbanyak amal ibadah kepada-Nya.
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ
أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّهِ تَعَالَى
“Saya
berniat berpuasa esok hari untuk menunaikan puasa Ramadhan tahun ini karena
Allah Ta’ala.”
Demikian yang dapat saya sampaikan. Meski singkat,
semoga bermanfaat. Pak Haji beli durian, mohon maaf bila ada kesalahan. Billahit-taufiq
wal hidayah..
واَلسَّلاَمُ
عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
3. ADAB KEPADA IBU BAPAK
اَلْحَمْدُ لِله,
وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ, لَا حَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ,
اَمَّابَعْدَه.
Saudaraku ... Sudahkah kita berbakti kepada orang tua
dengan benar.....? Mungkin kalau kita yang menjawab, kita telah berbakti. Eh.
Ternyata masih amat jauh dari yang dikatakan berbakti.
Ibu bapak adalah orang yang telah merawat kita, mulai
ketika masih di dalam kandungan sampai sekarang. Betul apa betul..! Untuk itu
sudah sepantasnyalah kita berbakti kepada mereka. Alloh telah memerintahkan
dalam (QS. Al ‘Ankabut ayat: 8)
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا > اللهِ الرَّحْمنِ
الرَّحِيْمِبِسْمِ
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya.”
“Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada dua orang ibu-bapaknya.”
Adab
kepada orang tua diantaranya yang pertama yaitu: mendahulukan orang tua
dari diri kita. Ada
kisah di dalam al-qur’an. Ada
tiga orang terjebak di dalam gua. Ketika dia di dalam gua tiba-tiba pintu gua
ambruk, bruk. Mulut gua pun tertutup rapat. Salah satu dari ketiga orang tadi
bertawassul . “Ya Alloh, saya telah berbuat baik kepada Ibu bapakku, setiap
hari saya memberikan susu untuk ibu bapakku. Ya Alloh, tolonglah kami dari
bencana ini” akhirnya ketiga orang tadi dapat terselamatkan dan keluar dari
gua. Itulah salah satu fadilah berbuat baik kepada orang tua.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى. سَيِّدِنَا
مُحَمَّدِ وَاَلِهِ (-) عَدَدمًا فِى عِلْمِ اللهِ صَلَةً. دَئِمَةً بِدَوَمِ
مُلْكِ اللهِ
لِلْاَبِ وَالْاُمِ حُقُوْقٌ
وَجِبُ. اَنْتَ مِنَ الْاَنَ بِهَا مُطَلَبُ (-) اِنَّا دَيَاكَ فَسْرِعُ مُلَبِّيًا. وَاَقْبِلُ
خَاطَبَاكَ مُصْغِيًا
Yang kedua, jangan mencela dan yang menyebabkan
orang tua tercela. Apa sih yang menyebabkan orang tua tercela ! Misalnya ada
anak sebut saja Dumpret namanya. Ketika orang-orang sedang sholat di dalam
masjid, Dumpret pura-pura ikut sholat, pas dibelakang imam. Perasaan imam pun
sudah was-was,”jangan-jangan si Dumpret mau jail lagi nih”. Allohu
akbar. Pada saat imam ruku’, Dumpret berjalan ke depan dan naik dilehernya
imam. Sang imam pun bingung, mau bangkit nanti Dumpret jatuh dan nangis, mau
sujud terus tajut dikira mainan kuda-kudaan. Yang lebih parah lagi Dumpret kencing
lagi. Na’udubillahimin...dalik. kalau seperti ini kejadiannya coba siapa yang
malu..? siapa yang malu..? pasti orang ...tuanya.
Untuk
itu saya mengajak ayo kita mulyakan orang tua ! siap untuk membahagiakan orang
tua ..? hidup ibu....! hidup bapak..! aku punya pantun, begini
Kalau
teman kepingin makan tomat
Bacalah
bismilah terlebih dahulu
Kalau
ingin dunia akhirat selamat
Berbaktilah
kepada ibu bapak dulu
Sekian dulu dari saya. Mohon maaf atas segala
kesalahan dan kekurangan saya. Fastabiqul khoirot
Selasa, 10 April 2012
Pengantar Kata KEPALA MIS BKM Nurul Iman
Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Selamat Datang, di Weblog MIS BKM Nurul Iman Desa Durian Kecamatan Pantai Labu.
Alhamdulilah, syukur hanya dipanjatkan kepada Allah swt, segala limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
Weblog ini dibuat sebagai media Informasi khususnya bagi warga Madrasah MIS BKM Nurul Iman Desa Durian kecamatan Pantai Labu, agar dapat menerima informasi langsung, akurat dan terpercaya dan insya Allah akan dapat sebagai media komunikasi bagi kita secara luas.
Terima kasih,
Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Kepala Madrasah,
Awaluddin, SPd.I
NIP : 19750620 200501 1 011.
MIS BKM NURUL IMAN
Madrasah Ibtidaiyah Swasta ( MIS ) BKM Nurul Iman, adalah sebuah lembaga Pendidikan Formal yang berada dibawah naugan Kementerian Agama Kabupaten Deli Serdang. MIS BKM Nurul Iman ini terletak di Dusun VA Desa Durian Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang, berdiri sejak Juli 2007 yang silam. MIS BKM Nurul Iman ini mengasuh 108 orang siswa/i yang berasal dari dua Desa yaitu, Desa Durian dan Desa Ramunia kecamatan Pantai Labu. Berdirnya Madrasah ini di ilhami dari pemikiran seorang Kepala Dusun VA Desa Durian yang bernama Rusli, akibat dari bludaknya antusiaa warga yang masuk sekolah namun pada saat itu sekolah yang ada tidak dapat menampung jumlah warga yang masuk SD, dikarnakan jumlah tampung yang terbatas. Maka dengan melihat fenomena tersebut, terfikirlah oleh beliau ( Rusli ) untuk membuat sebuah sekolah walaupun sederhana tetapi dapat menampung asvirasi masyarakat untuk menyekolahkan anak nya.
Dengan pemikiran tersebut kemudian mendapat sambutan yang positif dari tokoh-tokoh masyarakat, lalu berdirilah MIS BKM Nurul Iman ini dengan swadaya Masyarakat, dan Madrasah ini adalah dari umat, untuk umat dan milik umat.
VISI DAN MISI MADRASAH.
A. V I S I :
Unggul, Berakhlak, Beriman dan Taqwa.
B. M I S I :
NO Nama Guru Jabatan Tempat / Tgl Lahir Alamat
1. Awaluddin, SPd.I Kepala Desa Durian, 20 Juni 1975 Desa Durian.
2. Nilawati. Guru Kelas Durian, 14 Septem 1988 Desa Durian.
3. Sugimin. Guru Kelas Desa Durian, 16 April 1974 Desa Durian.
4. Endang Nurningsih Guru Kelas Durian, 12 Februari 1985. Desa Durian.
5. Fitriyadi Gr. Penjaskes Durian, 01 April 1985 Desa Durian.
6. Suheriyani Dewi Guru Kelas Tjg Morawa, 26 Septe 1990 Pem. Biara.
7. Winda Sapriani Guru Kelas Durian, 01 Septem 1990 Desa Durian.
8. Lindawati, SPd Guru Kelas P.Biara, 08 Septem 1980 Desa Durian.
Unggul, Berakhlak, Beriman dan Taqwa.
B. M I S I :
- Melaksanakan Pembelajaran dan Bimbingan secara efektif.
- Menumbuhkan semangat keunggulan kepada warga sekolah.
- Menolong dan membantu siswa untuk menegali potensi dirinya.
- Menumbuhkan Penghayan terhadap ajaran agama dan budaya.
DATA GURU-GURU MIS BKM NURUL IMAN.
NO Nama Guru Jabatan Tempat / Tgl Lahir Alamat
1. Awaluddin, SPd.I Kepala Desa Durian, 20 Juni 1975 Desa Durian.
2. Nilawati. Guru Kelas Durian, 14 Septem 1988 Desa Durian.
3. Sugimin. Guru Kelas Desa Durian, 16 April 1974 Desa Durian.
4. Endang Nurningsih Guru Kelas Durian, 12 Februari 1985. Desa Durian.
5. Fitriyadi Gr. Penjaskes Durian, 01 April 1985 Desa Durian.
6. Suheriyani Dewi Guru Kelas Tjg Morawa, 26 Septe 1990 Pem. Biara.
7. Winda Sapriani Guru Kelas Durian, 01 Septem 1990 Desa Durian.
8. Lindawati, SPd Guru Kelas P.Biara, 08 Septem 1980 Desa Durian.
Langganan:
Postingan (Atom)